Sejarah Pakaian Dalam
Meskipun pakaian dalam telah berkembang menjadi sesuatu yang
dalam, seksi dan pribadi, celana dalam memiliki awal yang sangat sederhana.
Pakaian dalam vintage dapat ditelusuri kembali ke zaman Mesir kuno, Yunani, dan
Romawi. Pada zaman kuno, cawat digunakan untuk menutupi alat kelamin pria dan
wanita. Cawat pertama dan paling sederhana adalah potongan panjang dari bahan
yang dilewatkan di antara kaki dan di sekitar pinggang.
Selama Abad Pertengahan, pakaian dalam mulai berubah lagi.
Para cawat segera menjadi pakaian vintage sementara braies (pakaian celana
longgar) mulai mengambil panggung untuk pria. Orang-orang kaya mengenakan staus
yang hanya menutupi kaki. Pada zaman Renaissance, chausses berevolusi menjadi
bentuk selang yang pas. Selain itu, kemeja pria juga muncul di era ini. Wanita
selama Abad Pertengahan mengenakan chemise, shift atau baju dengan ikat
pinggang seperti leg wraps. Rok yang dikenakan di atas shift dan di bawah gaun.
Untuk memperpanjang pinggang seorang wanita, sebuah farthingale digunakan. The
farthingale kemudian menegang dengan roll gelandangan. Gelandangan itu
menambahkan lebih lebar ke tubuh wanita. Selain itu, korset juga mulai
digunakan. Tidak seperti korset Victoria, korset berjajar lurus ini meratakan dada.
Pakaian dalam abad pertengahan segera menjadi pakaian dalam
vintage ketika Pencerahan dan Abad Perindustrian bergulir. Gula kapas dan mesin
jenny yang berputar memungkinkan pabrik memproduksi pakaian dalam secara
massal. Tinggal berwarna dan pendek segera menjadi modis. Untuk menciptakan
pinggang yang kecil, para wanita di tahun 1820 bergantung pada korset yang
terikat erat. Pada tahun 1880-an, banyak yang merindukan reformasi pakaian
karena efek negatif korset yang terikat ketat pada tubuh wanita. Korset
Kesehatan diciptakan untuk membantu mendukung otot-otot pemakainya.
Yang akan segera menjadi pakaian dalam vintage adalah
setelan serikat pekerja. Selama akhir abad ke-19, pria wanita, dan anak-anak
mengenakan pakaian serikat sebagai pakaian
dalam wanita. Setelan serikat (lebih dikenal sebagai long johns) diciptakan
untuk memberikan cakupan dari pergelangan tangan ke pergelangan kaki.
Kebanyakan pakaian berseragam memiliki penutup di bagian belakang untuk memudahkan
pergi ke kamar mandi bagi pemakainya. Selain setelan serikat pekerja, cawat
olahraga juga ditemukan. C.F. Bennett dari Sharp dan Smith menciptakan cawat
olahraga bagi pengendara sepeda di Boston. Pada tahun 1897, Bennett mematenkan
desain bra wanita dan memulai
perusahaannya sendiri sehingga ia dapat memproduksi secara massal tali
pengikatnya. Meskipun banyak perubahan yang terjadi, tidak ada yang akan
mengalahkan yang akan datang pada abad ke-20.
Komentar
Posting Komentar